Mendobrak keterbatasan manusia, jika mengalami kegagalan atau suatu kesalahan selalu dikaitkan dengan sifat dhaif (lemah) manusia. Benar adanya, karena tiada daya upaya selain Allah. Tetapi dan juga Allah beserta manusia, kalau sudah begitu apa yang tidak mungkin ?
Diakui atau tidak, pikiran yang dibiarkan menganggur akan cenderung menyerap hal hal yang bersifat negatif. Jika dibiarkan, pikiran akan melayang ketempat tempat yang menawarkan kesedihan atau sikap pesimis.
Akibat selanjutnya adalah menimbulkan reaksi berantai yang berupa rasa sakit dan kepedihan didalam hati.
Karena itu jangan biarkan pikiran berkeliaran semaunya tanpa kendali. Jadi gunakan hanya untuk berpikir pada hal hal yang bermanfaat.
Atau berpikirlah tentang segala sesuatu dari sisi positifnya.
Tidak selamanya untuk menyelesaikan masalah harus mengikuti alur kelaziman yang sering dipakai.
Diperlukan keberanian dan olah daya kreatif untuk mendobrak atau memecah dinding gua (kelaziman).
Analogi dari yang umum, untuk dapat menguasai hal baru atau kepandaian yang baru, maka tiap orang seperti berjalan diterowongan. Mereka berusaha mencari jalan keluar dengan mengikuti alur atau menyusuri terowongan yang belum tentu ujungnya.
Selain memboroskan waktu kemungkinan untuk menemukan jalan keluar juga kecil. Maka beranikanlah memecah dinding gua untuk menemukan jalan keluar.
Upaya memecah dinding gua adalah langkah kerja keras untuk menutupi keterbatasan yang dimiliki.
Apalagi untuk orang yang beriman ( tentu memiliki keyakinan yang mendalam ) pada suatu yang musykil dilogikakan.
Itu sudah satu modal untuk berhasil dalam menemukan jalan keluar dengan memecah dinding gua....amin
salam damai sobat ^_^
Diakui atau tidak, pikiran yang dibiarkan menganggur akan cenderung menyerap hal hal yang bersifat negatif. Jika dibiarkan, pikiran akan melayang ketempat tempat yang menawarkan kesedihan atau sikap pesimis.
Akibat selanjutnya adalah menimbulkan reaksi berantai yang berupa rasa sakit dan kepedihan didalam hati.
Karena itu jangan biarkan pikiran berkeliaran semaunya tanpa kendali. Jadi gunakan hanya untuk berpikir pada hal hal yang bermanfaat.
Atau berpikirlah tentang segala sesuatu dari sisi positifnya.
Tidak selamanya untuk menyelesaikan masalah harus mengikuti alur kelaziman yang sering dipakai.
Diperlukan keberanian dan olah daya kreatif untuk mendobrak atau memecah dinding gua (kelaziman).
Analogi dari yang umum, untuk dapat menguasai hal baru atau kepandaian yang baru, maka tiap orang seperti berjalan diterowongan. Mereka berusaha mencari jalan keluar dengan mengikuti alur atau menyusuri terowongan yang belum tentu ujungnya.
Selain memboroskan waktu kemungkinan untuk menemukan jalan keluar juga kecil. Maka beranikanlah memecah dinding gua untuk menemukan jalan keluar.
Upaya memecah dinding gua adalah langkah kerja keras untuk menutupi keterbatasan yang dimiliki.
Apalagi untuk orang yang beriman ( tentu memiliki keyakinan yang mendalam ) pada suatu yang musykil dilogikakan.
Itu sudah satu modal untuk berhasil dalam menemukan jalan keluar dengan memecah dinding gua....amin
salam damai sobat ^_^
semoga memiliki keberanian untuk memecah "dinding gua" itu, yg penting dengan cara yang benar sehingga tak meruntuhkan gua sebelum kita berhasil keluar ^^
BalasHapuswaw..
BalasHapusane baru taw
istilah memecahkan dinding gua. . :)
wah.. kiasan yang menarik... dinding gua
BalasHapussalam sahabat
BalasHapusehm memberikan inspiratif...keberanian dan tekat niat yang kuat serta tulusnya hati saya rasa juga berpengaruh mas Ar,bener ga ya???
Biasanya mah kita cari aman aja
BalasHapusterkadang ada keberanian, cuman terhalang pada modal yang dimilikinya, entah itu kapak atau palu atau segenggam batu ditangan, dan manusia terkadang tidak tahu yang manakah yang harus digunakan, karena dia mempunyai ilmu hanya sekedar tahu, tapi tidak tahu cara mengamalkannya.
BalasHapuskeberanian selalu harus diperlukan dalam kehidupan ini...hanya kadar yg diperlukan tentulah berbeda...krn hidup ini adalah sebuah pilihan, yg mengajarkan kita untuk berani memilih dengan konsekuensi yg mengikutinya..begitu jg jika kita ingin memecahkan dinding gua itu...:)
BalasHapusNICE POSTING...
BalasHapusDi Paragraf 2, setuju, jangan berangsur angsur dalam ke-dalam pengangguran, carilah apa saja untuk mengisi waktu luang.. apakah itu membaca buku, ngeblog, baca alquran atau lainnya..
BalasHapussehingga waktu kosong tidak terbuang dengan percuma..
Kalo perlu tidur untuk menjaga kesehatan.. nice post
salam sandi
asal ada kemauan, kita pasti sanggup.:)
BalasHapusbang...ada award buat antum di tempat ana..
BalasHapusdiambil ya...
^_^
Semangat!!
v^__^v