Akan kukirim data-data lewat gumpalan elektron
Setelah mengendap dalam hard disk selama beberapa kilobite
Diatas keyboard aku telah melukisnya dengan ujung jari
Esok engkau kutunggu di beranda monitor
Ich liebe dich, Ich sehne mich nach Dir
Katamu lewat kabel-kabel yang melilit jantungku
Menembus sel-sel saraf lalu singgah di balik rerimbunan kalbu
Lagu-lagu Santana memekik dari celah-celah speaker
Membelah malam tanpa password
Di seberang sana barangkali mailboxmu sudah gelisah menunggu
Sementara aku masih resah di terminal download
Sekeping disket berontak dari floopy bervirus
Aku masih tetap menunggumu
Dari penggalan puisi Muhammad badri " Kutunggu Engkau di Beranda Monitor"
Malam ketika loading melambat
Dipenuhi beban malware, spyware...dan ayunan kuda Trojan
pada kata kunci bugil yang beriringan di menu popUp berat mengantuk
Jantung pun tidak lagi cepat berdenyut..
Mana anti virusku, dimana parental controlku
sudah merasuk, mengintervensi kerja Windows bajakan ku..
Ah...tidak menyesakah hati kamu? saat PC sayangmu mesti di opname?
Mengapa kamu tidak mengambil Ubuntu sebagai landasan kerja hari-hari mu ?
Bukan...bukan, bukan pada masalah sistem PC ku..
Yang utama berakar di Sistem urat syaraf otak, jantung nurani ku..
yang memang tidak pernah di up-date, dengan firewall moralitas nilai.
Dan pelindung dari virus satan.
Percuma bila kamu berucap, kecepatan berpikirmu setara processor multi Core atau luas hatimu terukur 1 Tera Byte... percuma.
Kerna semua tu...tak teru...tak berukur...dan tak bisa nampak pada display
monitormu yang berdebu tebal.
Dari paruh puisi penulis " avatar "
Setelah mengendap dalam hard disk selama beberapa kilobite
Diatas keyboard aku telah melukisnya dengan ujung jari
Esok engkau kutunggu di beranda monitor
Ich liebe dich, Ich sehne mich nach Dir
Katamu lewat kabel-kabel yang melilit jantungku
Menembus sel-sel saraf lalu singgah di balik rerimbunan kalbu
Lagu-lagu Santana memekik dari celah-celah speaker
Membelah malam tanpa password
Di seberang sana barangkali mailboxmu sudah gelisah menunggu
Sementara aku masih resah di terminal download
Sekeping disket berontak dari floopy bervirus
Aku masih tetap menunggumu
Dari penggalan puisi Muhammad badri " Kutunggu Engkau di Beranda Monitor"
Malam ketika loading melambat
Dipenuhi beban malware, spyware...dan ayunan kuda Trojan
pada kata kunci bugil yang beriringan di menu popUp berat mengantuk
Jantung pun tidak lagi cepat berdenyut..
Mana anti virusku, dimana parental controlku
sudah merasuk, mengintervensi kerja Windows bajakan ku..
Ah...tidak menyesakah hati kamu? saat PC sayangmu mesti di opname?
Mengapa kamu tidak mengambil Ubuntu sebagai landasan kerja hari-hari mu ?
Bukan...bukan, bukan pada masalah sistem PC ku..
Yang utama berakar di Sistem urat syaraf otak, jantung nurani ku..
yang memang tidak pernah di up-date, dengan firewall moralitas nilai.
Dan pelindung dari virus satan.
Percuma bila kamu berucap, kecepatan berpikirmu setara processor multi Core atau luas hatimu terukur 1 Tera Byte... percuma.
Kerna semua tu...tak teru...tak berukur...dan tak bisa nampak pada display
monitormu yang berdebu tebal.
Dari paruh puisi penulis " avatar "
salam sobat
BalasHapusdari judulnya membuat penasaran.
ternyata bukan bugil tapi beranda monitor.
Menarik nih....,
BalasHapus