Berpikir Cerdas

Rasa puas dan merasa cukup dengan apa yang sudah dibagikan Allah kepada hambaNya adalah sebuah pintu besar menuju bahagia.
Karena keinginan seseorang yang tak henti-henti untuk mendapatkan apa saja merupakan satu bentuk kegilaan.
Ini berhubungan dengan semangat berusaha dan bersikap hanya pasrah.

Berpikir cerdas dalam menyikapi kondisi diri (bagi setiap makhluk).
Ibarat kemampuan manusia itu sebagai gelas tempat air minum, maka setiap orang berbeda dalam besarannya.
Sikap merasa cukuplah yang menjadi perbendaharaan seorang yang bijak dan cerdas.

Orang cerdas tahu bahwa ia tidak mampu memperoleh semuanya (apa yang diinginkan mesti terlaksana dan didapat). Tidak! itu tidak mungkin jika tidak ada keseimbangan antara rasa, pekerjaan dan kesenangan.
Keinginan besar yang ada dalam diri manusia bila tidak diberi batas sulit sekali merasa sudah tercapai dan menyediakan waktu secukupnya menikmati keceriaan jiwa.
Itulah sebabnya terdapat banyak nasehat Nabi Saw tentang perlunya rasa puas terhadap jatah kita,tanpa perlu memandang jauh.
"Sungguh beruntung orang yang masuk Islam dan diberi rezeki secukupnya. Lalu Allah Swt menganugerahinya sifat qonaah"

Karena berapa pun seseorang itu diberi, ia akan selalu menemukan orang yang lebih dari padanya, maka Nabi Saw memberikan tuntunan agar kita melihat dengan pandangan proporsional dan dari berbagai segi, ketika memerlukan sesuatu.

Ibarat naik tangga, ketika melihat ada orang diatas kita, keinginan berusaha untuk melampaui sangat baik,tetapi usaha menaiki tangga itu pun perlu tenaga dan jeda, antara menarik nafas dan melanjutkan langkah kembali. Begitulah dalam menyikapi semangat dan tetap ada batasan.
Dan keinginan memperbesar gelas pun tidak dilarang.

Gambar:http://home-garden.dinomarket.com/