Cari Artikel di blog Media Belajar Siswa

Loading
Untuk mencari artikel cukup ketikan kata kunci dan klik tombol CARI dengan mouse -Jangan tekan ENTER.

Selfie-Self portrait

selfie
Selfie-Self portrait. Ini sudah menjadi kebiasaan-Mengabadikan/memotret diri sendiri, untuk mereka yang dekat dengan gadget canggih dan media jejaring sosial.
Tidak hanya anak baru gede, si dewasa pun turut.
Apa yang dimaksud dengan SELFIE?
Sudah sedikit dijelaskan diatas, yaitu self portrait, ini istilah dalam bahasa Inggris yang berarti mengabadikan diri sendiri dengan perangkat elektronik. Kemudian untuk praktisnya disingkat menjadi selfie.
Konon, istilah itu pertama kali dipopulerkan oleh seorang fotografer yang juga desainer Jim Krause pada pertengahan tahun 2000. Dan kini, istilah selfie menjadi kian populer.
Bahkan masuk dalam "Top 10 Buzzwords" versi majalah Time tahun 2012. Dan kini kata selfie telah resmi masuk kamus online bahasa Inggris Oxford Dictionary.
Merunut sejarah, foto selfie pertama kali dilakukan oleh Robert Cornelius pada tahun 1839. Foto itu kemudian dinobatkan sebagai foto selfie pertama.
Namun ada juga sumber yang menyebut foto selfie pertama kali dibuat oleh bangsawan Rusia bernama Duchess Anastasia Nikolaevna pada tahun 1914.

Ketika era kamera Polaroid menjadi salah satu tren yang digandrungi pada 1970-an, Andy Warhol pernah melakukan foto selfie. Fotonya kemudian tercatat sebagai selfie kedua.
Dan kini, ketika teknologi makin meriah, foto selfie ada di mana-mana. Dalam satu kali momen, seseorang bisa mengambil foto selfie berkali-kali.
Tinggal mengambil posisi kamera agak tinggi, dengan sudut kemiringan sekitar 45 derajat, foto selfie sudah tercipta. Kalau hasilnya tak sesuai harapan, tinggal hapus dan jepret lagi. Gampang.

Tak ada yang salah dengan selfie. Namun, seperti dilansir Guardian, seorang pengajar di Durham University, Dr Mariann Hardey, berpendapat selfie adalah salah satu revolusi manusia ingin diakui.
Menurut pengajar spesialisasi digital media sosial ini, dengan memamerkan foto-foto selfie, orang itu ingin terlihat "bernilai". Apalagi jika ada yang berkomentar bagus tentang foto itu.

“Ini merupakan salah satu tanda orang yang tidak percaya diri,” ujarnya. Sejumlah penelitian juga berpendapat sama dengan Hardey.
***
Memang tidak ada yang salah dengan kebiasaan memotret diri sendiri itu, yang lalu dipajang di media jejaring sosial.
Tetapi perlu diperhatikan, jangan keseringan, setiap update status, selalu foto diri yang dipajang dengan berbagai pose dan mimik.
Apalagi kalau merasa diri cantik, seksi atau tampan menawan ^_^
Media jejaring sosial adalah tetap media untuk bersosialisasi, jika keseringan memajang (update status) dengan selfie. Pengguna yang lain bisa menganggap anda "egois".
Karena dalam bergaulan sehari-hari pun(dunia fisik), tidak selalu diri pribadi yang diperhatikan atau minta perhatian, adakalanya dan kebanyakan kita perlu memperhatikan orang lain, lingkungan sekitar (kepedulian akan sesama), berbagi informasi dan sebagainya.

Jadi?! Jangan TERLAAALU!... begitu. ^_^

Gambar:http://www.nemukabar.com

8 komentar:

  1. bahkan presiden obama pun pernah selfie

    BalasHapus
  2. saya paling tida bisa selfie self portrait pak tapi sekarang sudah bisa karena HPnya sudah ada 2 kamera gitu jadi bisa melihat diri sendiri :) tapi memeang dasar gak suka di foto jadi jarang dipakai

    BalasHapus
  3. Banyak smartphone yang canggih dnegan kamera bagus membuat orang jadi pingin moto terus.. Cuma kalo moto diri sendiri terus dan lsg diupdate bisa dikira lebay.

    BalasHapus
  4. informasi yang sangat luarbiasa yang saya dapat. Terimakasih

    BalasHapus

(Terima kasih sudah mau berkunjung ke Blog Arya-Devi sudut kelas media belajar siswa)
Komentar Anda sebagai masukan berharga dan juga sebagai jalinan interaksi antar pengguna internet yang sehat. Dan jika berkenan mohon dukungannya dengan meng-klik tombol G+.

Jika berkenan dengan artikel di Blog ini,Mohon dukungan dengan klik G+ di Aryadevi Sudut Kelas