Cari Artikel di blog Media Belajar Siswa

Loading
Untuk mencari artikel cukup ketikan kata kunci dan klik tombol CARI dengan mouse -Jangan tekan ENTER.

IQ dan kecerdasan

IQ dan kecerdasan
Inteligensi atau taraf kecerdasan mengandung arti luas yang amat luas, namun banyak orang sering salah menginterpretasikannya sebagai IQ (Intelligency Quotient). Istilah IQ memang demikian populer dikalangan masyarakat sehingga banyak orangtua membandingkan IQ putra-putri mereka, bahkan dengan putra-putri orang lain. Merasa bangga jika skor IQ anak mereka lebih tinggi dibanding anak orang lain. Akan tetapi betapa kecewanya mereka ketika menerima raport anaknya dengan nilai rata-rata 6, padahal IQ-nya 120 atau bahkan lebih.
Banyak orangtua menanyakan persoalan seperti ini kepada psikolog. Mereka, misalnya, bertanya "mengapa nilai rapor anak saya jelek padahal IQ-nya tinggi?"
***
Seorang pakar psikolog dari Universitas Harvard (Westen) menjelaskan tentang inteligensi dan IQ panjang lebar.
Ia mengemukakan bahwa inteligensi berbentuk multifaset (inteligensi diekspresikan dalam berbagai bentuk). Pada umumnya, inteligensi diukur di sekolah serta lembaga pendidikan tinggi, dan pengukuran yang dilakukan cenderung bersifat pengukuran skolastik (kemampuan yang diajarkan di sekolah).
Adapun satuan angka yang mereka peroleh atas hasil pengukuran tersebut tersaji dalam satuan IQ (Intelligency Quotient). Artinya IQ adalah satuan ukuran saja seperti layaknya meter adalah satuan ukuran panjang, gram adalah satuan ukuran berat dan quotient adalah satuan skor yang menunjukan taraf kemampuan seseorang.
Karena hal yang diukur adalah kemampuan yang diajarkan di sekolah, maka mereka yang kurang beruntung memperoleh pendidikan di sekolah cenderung memperoleh skor IQ yang rendah. Padahal, mungkin saja mereka yang tidak sekolah memiliki taraf kecerdasan lebih tinggi daripada yang bersekolah.

Disamping itu, rumusan taraf kecerdasan pun beraneka ragam bentuknya tergantung pada wilayah kecerdasannya.Ada yang memiliki kecerdasan tinggi dalam ilmu pasti tetapi tidak mampu menggambar atau melukis dengan baik.
Sementara itu, banyak seniman serta perupa (seni rupa) memiliki kecerdasan tinggi dan mampu menghasilkan karya seni yang demikian indah namun taraf kecerdasannnya tidak dapat diukur karena sementara ini tidak ada pengukuran taraf kecerdasan artistik.

Sumber: M.K.2
Gambar: http://kankeishop.com/

4 komentar:

  1. iq tinggi tapi kalau soal yg dihadapi bukan bidangnya yah sama aja bohong, dapat nilai jelek juga deh :D

    BalasHapus
  2. saya berharap menjadi yg paling cerdas di dunia

    BalasHapus
  3. IQ bukan menjadi patokan seseorang bisa berhasil atau tidak sepertinya ya

    BalasHapus

(Terima kasih sudah mau berkunjung ke Blog Arya-Devi sudut kelas media belajar siswa)
Komentar Anda sebagai masukan berharga dan juga sebagai jalinan interaksi antar pengguna internet yang sehat. Dan jika berkenan mohon dukungannya dengan meng-klik tombol G+.

Jika berkenan dengan artikel di Blog ini,Mohon dukungan dengan klik G+ di Aryadevi Sudut Kelas