Cari Artikel di blog Media Belajar Siswa

Loading
Untuk mencari artikel cukup ketikan kata kunci dan klik tombol CARI dengan mouse -Jangan tekan ENTER.

Resiko jadi Orangtua

Orangtua beresiko yang mempunyai banyak anak, memang bisa dimaklumi kerepotannya. Mengasuh, memberi makan,sandang dan papan. Memberikan pendidikan yang layak, kesehatan sampai melindungi, menciptakan rasa aman.
Jika salah satu anaknya sakit,si orangtua tentu masih begitu rela mengusahakan kesembuhan anak. Tetapi yang namanya punya banyak anak dengan berjuta karakter, apalagi pada anak yang terbelakang....waaaah, sampai anak yang pernah sakit kemarin, sudah lupa dengan apa diobati dan cara bagaimana pencegahannya.
Bahkan kerap lupa dengan kondisi atau kabar si anak.
Bertambah lagi kalau beberapa anak berturut didera sakit...bingung tujuh keliling, tergagap-gagap, sampai salah dalam melangkah.
Yah, begitulah resiko menjadi orangtua, padahal ketika berniat jadi orangtua, tidak dipaksa malah ngebet ( pernah salah satu anaknya yang sudah gede, mengusulkan pada bapaknya untuk kawin yang ketiga kalinya, hohoho..ho..cah bagus..bagussss...sssst..edan ).
Waktu pesta pernikahan, bertumpuk uang dikeluarkan. Tidak jelas juga darimana asalnya...sampai tujuh hari tujuh malam.
Sekarang si bapak bersedih...eh pernah menangis pula didepan anak-anaknya. Sedang si ibu masih tetap ramah dan murah senyum tetapi hanya diam bagai pajangan.

16 komentar:

  1. salam sahabat
    memang bener resiko menjadi orang tua terkadang sangat berast dirasakan hal ini berkaitan dengan keluarga yang banyak namun dari sisi lain kita bisa memetik hikmah diantaranya melestarikan cucu Adam dan merupakan berkah tersendiri kalau menurut saya xixixix karena saya juga keturunan orang yang KB keluarga banyak jadi bisa disimpulkan resiko menjadi orang tua juga berperan penting demi perkembangan anak yang sudah dewasa toh kan anak membalas jasa orang tua.maaf komentar kepanjanagan hehehe.good luck

    BalasHapus
  2. Postingan yang bagus kawan
    sangat bermanfaat.
    terima kasih

    BalasHapus
  3. kadang sedikit bingung juga dengan pengadaan pesta yang besar2an sampai beberapa hari... menghabiskan dana banyak dalam sekejap, padahal jika dipikir ulang... bukankah dana itu bisa untuk menunjang kehidupan barunya >.<
    kecuali kalo yang mengadakan pesta dari oroknya udah kaya >.<

    BalasHapus
  4. selamat pagi kawan.....
    share yang bagus.....
    ancang-ancang buat saya nanti seandainya menjadi orang tua dan menikah....

    BalasHapus
  5. Kalo aq sendiri blm bisa merasakan jd ortu coz blm merit he...he...Tp bener bgt tugas dan tggng jwb ortu sangat besar

    BalasHapus
  6. emak dan ayah tak kan tergamak biarkan anak sedih. mereka akan berusaha penuhi permintaan anak tanpa minta balasan. cuma ada je segelintir anak yang tak membalas budi ibu bapa.. itu yang kita kesal.



    p/s : jom baca

    Mission 2 accomplished - Warm advice to all HLN commentators.

    BalasHapus
  7. Itulah resiko jadi orang tua..

    BalasHapus
  8. ^_^

    ane belum jadi orangtua, pak guru ...

    hehehe ... jadi belum bisa merasakan resikonya ...

    BalasHapus
  9. sebagai ortu udh selayaknya memberikan yg terbaik utk anak2nya, dan bagi kita sebagai anaknya, hrs senantiasa berbakti pd ortu kita...

    pa kbr sob?

    BalasHapus
  10. salam sobat
    memang resiko sebagai orangtua sudah menjadi tanggungjawab dalam mendidik anak, agar menjadi yang lebih baik segalanya.

    BalasHapus
  11. ternyata emang bener yg dibilang sama orang2 tua kalau jadi orangtua itu ga gampang...

    BalasHapus
  12. jadi orang tua beresiko, jadi anak juga beresiko. resiko itu fitrah, ibarat dosa karena manusia tak pernah luput dari khilaf.

    BalasHapus
  13. Memang berat jadi orang tua tetapi fase itu harus kita jalani karena anak adalah amanat dari ALLAH

    BalasHapus
  14. perputaran kehidupan. masa demi masa. anak kecil menjadi besar dan berkeluarga. memiliki keturunan. begitulah terus berputar.

    anak adalah amanah. tinggal bagaimana kita memperlakukan amanah tersebut.

    BalasHapus
  15. Makanya kita harus berbakti kepada orang tua, bakti kepada orang tua tidak terbatas... :-)

    BalasHapus
  16. untung blom nikah,,,jd orang tua,,,,he,he,he.
    Salam Kenal Sob.

    BalasHapus

(Terima kasih sudah mau berkunjung ke Blog Arya-Devi sudut kelas media belajar siswa)
Komentar Anda sebagai masukan berharga dan juga sebagai jalinan interaksi antar pengguna internet yang sehat. Dan jika berkenan mohon dukungannya dengan meng-klik tombol G+.

Jika berkenan dengan artikel di Blog ini,Mohon dukungan dengan klik G+ di Aryadevi Sudut Kelas