Masih ingat dengan tukang Pos?..Lalu dikaitkan dengan lembaran perangko dan benda-benda Pos lainnya...
"Aku tukang Pos rajin sekali
Surat kubawa naik sepeda
Siapa saja, aku layani
Tidak peduli, miskin dan kaya
..kring..kring..Pos...."
Begitulah, penggalan lagu masa kecil yang sering saya nyanyikan dengan adik-adik dikala bermain dirumah. ^_-^...terkadang diplesetkan sesuka hati sambil tertawa-tawa diakhir...karena lucu menemukan syair baru yang pas... ^__^
Perubahan perilaku tersebut secara pasti menggeser peran perangko, telegram, wesel dan metode pengiriman konvensional lainnya.
Peranan Perusahaan Pos pun harus berubah agar bisa mengikuti perkembangan zaman.
Pos diberbagai negara sudah mengalami perubahan mengikuti perkembangan teknologi seperti smartphone dan Internet. Dengan kedua hal tersebut, pengiriman informasi dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, jasa kurir antar surat tidak diperlukan lagi.
Tetapi memang ada jasa layanan yang tidak tergantikan, yaitu antar barang, untuk yang satu ini belum bisa digantikan dengan internet sekalipun (karena teknologi transfer benda -seperti di film-film fiksi ilmiah-belum bisa diimplementasikan ke dunia nyata).
Perangko Elektronik.
Perkembangan teknologi mulai menggeser fungsi pos dan perangko. Untuk itu jasa layanan pos pun mesti menyesuaikan, seperti salah satunya penerapan mekanisme perangko elektronik (electronic stamp).
Nantinya orang bisa berkirim surat digital dengan perangko digital. Walau ini pun belum bisa dikatakan dapat menyaingi teknologi komunikasi yang sudah menjamur (e-mail dan SMS), tapi ada keyakinan bahwa surat dan kartu pos dipercaya masih memiliki kesan dan pengalaman yang berbeda dibanding dengan e-mail atau sms. Surat dan kartu pos dengan wujud fisik akan membekaskan kenangan... ^_-^
Dinegara-negara maju, pengadopsian teknologi dalam jasa layanan pos bisa berjalan mulus karena infrastruktur jaringan internet bisa diandalkan, terutama koneksi Internet yang stabil dan handal. Sementara di Indonesia, pembangunan belum merata, khusus dibidang infrastruktur jaringan Internet.
Sebagai contoh, di Amerika Serikat, United States Postal Service (USPS)mengembangkan bisnis mailing list bagi UKM (Usaha Kecil Mandiri). UKM-UKM ini bisa memanfaatkan layanan "Every Door Direct Mail" yang berupa mailing list tersebut untuk mengiklankan produk barang atau jasanya yang dijual. Pengusaha UKM cukup membuka website, menuliskan atau menyertakan brosur tentang usahanya, lalu memilih area yang ditargetkan melalui Internet. Alih-alih kode pos, interface Every Door Direct Mail memberikan mapping tool.
Pengguna cukup memilih area yang ingin disasar diatas peta online. Setelah itu USPS akan menerima data dan memrosesnya, untuk kemudian menyebarkan brosur tersebut ke area yang telah dipilih.
Selain itu, ada layanan "Click and Ship". Layanan ini memungkinkan pelanggan mendesain dan mencetak label untuk paket yang akan mereka kirim. Layanan prepaid ini memudahkan pelanggan untuk mencetak label dengan kertas sendiri. Pelanggan juga bisa memantau status kiriman paketnya secara online.
Kedua layanan tersebut cukup efisien karena dengan Every Door Direct Mail, pengiklan tidak perlu memasukan brosur satu persatu ke amplop dan menempel perangko. Cukup mengirimkan bundel yang ingin disebar ke kantor pos. Sistem pembayarannya pun bisa dilakukan secara online.
Hingga saat ini layanan Every Door Direct Mail mendapat apresiasi yang tinggi, khususnya dari para pelaku bisnis UKM yang menjalankan bisnisnya dari rumah. Sementara Click and Ship kedepannya akan dikembangkan menjadi aplikasi desktop dan menyasar UKM dengan pengiriman antara 10-100 kiriman surat perbulan.
Bagaimana dengan Perusahaan Pos Indonesia?... Mari kita tunggu.
Dikutip dari: Majalah Chip
Gambar:http://m7network.wordpress.com/
"Aku tukang Pos rajin sekali
Surat kubawa naik sepeda
Siapa saja, aku layani
Tidak peduli, miskin dan kaya
..kring..kring..Pos...."
Begitulah, penggalan lagu masa kecil yang sering saya nyanyikan dengan adik-adik dikala bermain dirumah. ^_-^...terkadang diplesetkan sesuka hati sambil tertawa-tawa diakhir...karena lucu menemukan syair baru yang pas... ^__^
***
Sejak Internet dikenal luas, peran layanan Pos semakin tersisih. Zaman sudah berubah, Pak Pos dengan sepeda kayuhnya sudah tidak terlihat (yang bersepeda motor pun juga). Kemajuan Teknologi telah membuat perubahan perilaku sebagian besar orang dalam berkirim pesan/surat. Kebanyakan orang memilih menggunakan perangkat ponsel/smartphone atau melalui Internet.Perubahan perilaku tersebut secara pasti menggeser peran perangko, telegram, wesel dan metode pengiriman konvensional lainnya.
Peranan Perusahaan Pos pun harus berubah agar bisa mengikuti perkembangan zaman.
Pos diberbagai negara sudah mengalami perubahan mengikuti perkembangan teknologi seperti smartphone dan Internet. Dengan kedua hal tersebut, pengiriman informasi dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, jasa kurir antar surat tidak diperlukan lagi.
Tetapi memang ada jasa layanan yang tidak tergantikan, yaitu antar barang, untuk yang satu ini belum bisa digantikan dengan internet sekalipun (karena teknologi transfer benda -seperti di film-film fiksi ilmiah-belum bisa diimplementasikan ke dunia nyata).
Perangko Elektronik.
Perkembangan teknologi mulai menggeser fungsi pos dan perangko. Untuk itu jasa layanan pos pun mesti menyesuaikan, seperti salah satunya penerapan mekanisme perangko elektronik (electronic stamp).
Nantinya orang bisa berkirim surat digital dengan perangko digital. Walau ini pun belum bisa dikatakan dapat menyaingi teknologi komunikasi yang sudah menjamur (e-mail dan SMS), tapi ada keyakinan bahwa surat dan kartu pos dipercaya masih memiliki kesan dan pengalaman yang berbeda dibanding dengan e-mail atau sms. Surat dan kartu pos dengan wujud fisik akan membekaskan kenangan... ^_-^
Dinegara-negara maju, pengadopsian teknologi dalam jasa layanan pos bisa berjalan mulus karena infrastruktur jaringan internet bisa diandalkan, terutama koneksi Internet yang stabil dan handal. Sementara di Indonesia, pembangunan belum merata, khusus dibidang infrastruktur jaringan Internet.
Sebagai contoh, di Amerika Serikat, United States Postal Service (USPS)mengembangkan bisnis mailing list bagi UKM (Usaha Kecil Mandiri). UKM-UKM ini bisa memanfaatkan layanan "Every Door Direct Mail" yang berupa mailing list tersebut untuk mengiklankan produk barang atau jasanya yang dijual. Pengusaha UKM cukup membuka website, menuliskan atau menyertakan brosur tentang usahanya, lalu memilih area yang ditargetkan melalui Internet. Alih-alih kode pos, interface Every Door Direct Mail memberikan mapping tool.
Pengguna cukup memilih area yang ingin disasar diatas peta online. Setelah itu USPS akan menerima data dan memrosesnya, untuk kemudian menyebarkan brosur tersebut ke area yang telah dipilih.
Selain itu, ada layanan "Click and Ship". Layanan ini memungkinkan pelanggan mendesain dan mencetak label untuk paket yang akan mereka kirim. Layanan prepaid ini memudahkan pelanggan untuk mencetak label dengan kertas sendiri. Pelanggan juga bisa memantau status kiriman paketnya secara online.
Kedua layanan tersebut cukup efisien karena dengan Every Door Direct Mail, pengiklan tidak perlu memasukan brosur satu persatu ke amplop dan menempel perangko. Cukup mengirimkan bundel yang ingin disebar ke kantor pos. Sistem pembayarannya pun bisa dilakukan secara online.
Hingga saat ini layanan Every Door Direct Mail mendapat apresiasi yang tinggi, khususnya dari para pelaku bisnis UKM yang menjalankan bisnisnya dari rumah. Sementara Click and Ship kedepannya akan dikembangkan menjadi aplikasi desktop dan menyasar UKM dengan pengiriman antara 10-100 kiriman surat perbulan.
Bagaimana dengan Perusahaan Pos Indonesia?... Mari kita tunggu.
Dikutip dari: Majalah Chip
Gambar:http://m7network.wordpress.com/
lama tidak berkirim surat ataupun menerima surat, paling kalaupun ada surat laporan atau tagihan pak hehehe. bahkan saat ini tagihan dikirim melalui email, pak pos bertemu saya di jalan sampai tanya kabarnya, mungkin karena lama beliau tidak mampir kerumah
BalasHapuskalau sy ga pernah liat lagi bu .....pak pos yang bersepeda motor...pa lagi sepeda ontel....
Hapussaya masih sering dapet kiriman dari pos kadang surat kadang berupa barang..
BalasHapuskemarin (dulu) dapat kiriman dari Pakde BlogCamp....paket....barang..buku
Hapus. . jadi pengen bikin surat nich. buat sapa aja dachhhh,, he..86x. tapi ada hape. namun kayaknya kalo surat^an gitu pasti lebih terasa beda gimana gitu ya?!? he..86x . .
BalasHapusKok 86x yaa??..apa to maksudnya jeng?x100 :)
Hapuskalau bentuk fisik surat/kartu..ada bentuk fisik...ada nilai kenangan disana.....halah... ^-_-^
BalasHapusI'm really impressed with your writing skills as well as with the layout on your blog. Is this a paid theme or did you modify it yourself? Either way keep up the nice quality writing, it is rare to see a great blog like this one these days.http://www.gather.com/viewArticle.action?articleId=281474981769815
BalasHapusmy web page > Watch Flashpoint Season 5 Episode 10
sekarang untuk kirim kiriman surat sudah jarang apalagi pak pos yang pakai sepeda dah ndak ada lagi lebih mudah pakai hapelah sekarang jeng
BalasHapusmakasih banyak atas semua info nya gan ,,,,,,,,,
BalasHapusberuntungnya saya masih secara rutin menerima kiriman surat tapi bukan surat pribadi sih. Biasae surat undangan dan schedule pelatihan yang dikirimkan secara reguler tiap ada apdet jadwal...perangkonya juga masih bentuk perangko fisik biasa PAk.
BalasHapusbentar lagi kantor pos akan menjadi museum ;(
BalasHapus