Cari Artikel di blog Media Belajar Siswa

Loading
Untuk mencari artikel cukup ketikan kata kunci dan klik tombol CARI dengan mouse -Jangan tekan ENTER.

Membangun hargadiri anak

menumbuhkan rasa benci pada anak
Disiplin itu ada dua jenis, yaitu sebuah disiplin yang bisa membangun harga diri anak dan sebuah disiplin yang digunakan dengan cara merusak harga diri anak.

Mengapa orangtua seringkali terperangkap menerapkan disiplin negatif yang merusak harga diri seorang anak?

Kebanyakan dari apa yang terjadi dan dari pengalaman perjalanan hidup sekitar, mereka mengatakan bahwa sebenarnya mereka itu kesal dengan dirinya sendiri, mereka capek harus mengurus ekonomi keluarga, harus mengurus bekerja, harus mengurus bisnis, harus ini itu dan sebagainya.
Termasuk juga harus mengurus pasangan, mengurus papanya, mengurus mamanya dan kemudian sekarang tiba-tiba dihadapkan seorang anak yang “mama..” dan kemudian merengek ini dan itu.
Anda begitu capek dengan diri sendiri dan terpicu, kemudian Anda punya ekspektasi seharusnya kamu tidak boleh begitu, kamu sudah besar.
Kita meledak dan kita marah, pada akhirnya kita menghukum mereka. Yah itulah salah satu penyebab disiplin negatif, sebetulnya kita capek, kita kesal dengan diri kita sendiri. Anda pernah merasakannya, saya juga pernah merasakannya.

Berikutnya adalah melihat contoh, bahwa kita dulu dibesarkan dengan cara seperti itu dan sekarang akhirnya kita sukses. Karena itu kita berpikir bahwa itulah cara mendidik anak yang benar dan kemudian kita mencontoh cara-cara itu dan kita melakukannya tanpa berpikir panjang lagi.
Jadi kita melihat contoh-contoh bahwa seperti itulah seharusnya disiplin
dilakukan dan mungkin jika Anda bertanya “kalau saya dengan begitu saja bisa sukses seharusnya anak saya juga bisa dong”. Disamping bertanya seperti itu, menurut saya ada baiknya juga dia bisa berdoa semoga suatu hari dia memperoleh pencerahan sehingga apa-apa yang dilakukan di masa kecil anaknya itu tidak akan dimaknai dengan salah oleh sang anak.

Sebab yang lainnya adalah, karena kita belajar sepotong-sepotong dan kita tidak tahu cara yang lain. Satu-satunya cara yang kita tahu adalah itu dan akhirnya kita pakai terus cara itu sampai kapanpun.

Coba Anda renungkan satu hal lagi, mari bersama-sama kita pikir seandainya kita dibesarkan dengan cara yang lebih positif, pasti hasilnya akan lebih baik lagi.
Apakah kemungkinan sukses kita saat ini jauh lebih besar dari yang sekarang kita capai?
Atau mungkin jauh lebih cepat dari yang sekarang ini kita capai, apakah ada kemungkinan itu?
Ya saja tentu ada, karena itu marilah kita menggunakan sebuah disiplin yang bisa membangun harga diri seseorang anak sehingga akhirnya anak kita nantinya tidak harus menghabiskan waktunya untuk mencari puzzle-puzzle di dalam dirinya yang tercerai berai karena proses pendidikan dan proses pola asuh yang kurang tepat yang ia alami waktu kecil.

Sumber: Pendidikan karakter.com
Gambar: http://noeivan.blogspot.com

11 komentar:

  1. Dulu pernah nonton acara di metro tv kalo enggak salah namanya Nanny 911 atau supernanny. Pokoknya acara itu berkisar tentang Nanny atau pengasuh anak yang mengajari orang tua untuk mendidik anaknya supaya disiplin. Acara yang bagus cuma sekarnag kayaknya udah enggak tayang di metro tv

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, tapi di AXN, TV luar sy pernah liat.

      Hapus
  2. Membutuhkan kedewasaan yang baik dalam mendidik anak, karena beda jaman, beda lingkungan, beda kepribadian, beda cara membimbing anak. Semoga kita orang tua bisa menempatkan diri sebaiknya dengan jalan kesabaran dan keteladanan dalam membimbing anak. Agar kita tidak menciptakan anak sesuai degn emosi kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. air cucuran atap jatuhnya tidak jauh dari sumbernya atau buah, jika jatuh ga jauh dari pohon induknya...pernah mendapati ada orang tua yang menyuruh anak balitanya meneriaki orang tua lain dengan maksud mencemooh....coba?!

      Hapus
  3. Harapanku, kelak, anak-anakku menjadi warisan utamaku untuk kehidupan dunia dan akheratku. Jadi pendidikan berkarakter berusaha kurengkuh dan kupraktekkan. Semoga berhasil, semoga berhasil.

    BalasHapus
    Balasan
    1. media belajar siswa8 November 2012 pukul 20.57

      sependapat, sependapat..amin..amin mba.

      Hapus
  4. Aku selalu berusaha menjadi ibu dan juga sahabat yang baik buat Valeska. Tapi terkadang aku merasa tidak bisa tega dan tegas padanya :( Itu kelemahanku yang paling fatal.

    Kira-kira, bagaimana cara mengatasinya ya, Cikgu?
    Bagaimana caranya disiplin yang membangun harga diri anak itu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. meminjam kata dari gurunya guruku...yakni Tauuuuladan.....teladan yang pasti dari orang tuanya atau keluarga terdekatnya atau yang berusia jauh lebih dewasa....Karena anak kecil disekitar kita sangat bergantung dengan para dewasa disekitarnya.

      Hapus
  5. Kunjungan perdana,Bos.....
    Sbg orang tua dari anak umur 2 thn,msh perlu banyak belajar lg dlm mendidik anak.

    BalasHapus
  6. Udah q folback ya???
    Af,baru sempat folback sekarang

    BalasHapus

(Terima kasih sudah mau berkunjung ke Blog Arya-Devi sudut kelas media belajar siswa)
Komentar Anda sebagai masukan berharga dan juga sebagai jalinan interaksi antar pengguna internet yang sehat. Dan jika berkenan mohon dukungannya dengan meng-klik tombol G+.

Jika berkenan dengan artikel di Blog ini,Mohon dukungan dengan klik G+ di Aryadevi Sudut Kelas