Guru bukan segala

Guru bukan segala, hanyalah fakta bahwa yang belajar bukan hanya siswa, guru pun masih terus belajar dalam proses pembelajaran di kelas-sekolah.
Mengambil dari anekdot antara ayah dan anak yang bisa kita gambarkan juga antara guru dan siswa.

Seorang bocah kecil bertanya kepada ayahnya, “Apakah menjadi seorang ayah akan selalu mengetahui lebih banyak dari pada anaknya?”
Ayahnya menjawab, “Sudah tentu!”
“Siapa yang menemukan listrik?”
“Edison.”
“Kalau begitu mengapa bukan ayah Edison yang menemukan listrik?”

Pakar acapkali adalah kerangka kosong yang tidak teruji, lebih-lebih pada zaman pluralis terbuka sekarang ini.
Atau kedewasaan seseorang dalam ukuran umur bukan jaminan untuk dijadikan "pakar" dalam segala hal atau tertentu.
Banyak berjalan akan banyak juga yang dilihat, begitu katanya bagi yang lebih tua, berumur panjang memang banyak pengalaman dalam kehidupan.
Tetapi bukan juga akan menjadi ahli dalam segala.

Demikian untuk seorang guru, terkadang saya mengucapkan kepada siswa,"saya berdiri didepan kalian ini bukan seorang yang pintar dalam segala hal, atau paling tahu, tidak siswa,...saya hanya menang tua saja (tertawa)...besar kemungkinan kalian lebih cerdas dan pintar dibanding saya yang berprofesi guru ini. Dan yang pasti potensi kalian lebih terbuka dan panjang untuk menjadi lebih daripada saya dan dari masa sekarang".

Dan benar adanya wahai siswa, guru bukan segala.........