Cari Artikel di blog Media Belajar Siswa

Loading
Untuk mencari artikel cukup ketikan kata kunci dan klik tombol CARI dengan mouse -Jangan tekan ENTER.

Dilematis

Penerapan pendidikan di indonesia bisa dibilang dilematis karena berbagai permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya, seperti teknik pelaksanaan kurikulum dalam kenyataannya mengalami beberapa perubahan. Kurikulum 1984 setelah berjalan 10 tahun direvisi dengan alasan praktek pelaksanaan kurikulum 1984 sama dengan dengan kurikulum 1987, kemudian berubah menjadi kurikulum 1994, diluncurkan bersama perencanaan program wajib belajar 9 tahun pada tanggal 2 mei 1994.

Tahun 2000 terjadi perubahan dari sistem cawu menjadi semester, 2001 terjadi perubahan sistem UMPTN menjadi SPMB, 2003 pemberlakuan perbedaan istilah tamat dan lulus, tahun 2004 perubahan kurikulum 1994 menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
Saat pemerintah mencanangkan wajib belajar 9 tahun yang disebut pendidikan dasar sebagai pondasi yang kuat untuk melanjutkan pendidikan. Perubahan ini menjadi kontroversi dikalangan elit politik, pendidik maupun kalangan masyarakat dan sekarang kurikulum yang berbasis kompetensi (KBK) beralih lagi menjadi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang harus diterapkan baik dikota maupun pedesaan selambat lambatnya tahun 2009, sementara dilapangan belum semua wilayah sepenuhnya menerapkan kurikulum KTSP. Perubahan kurikulum yang begitu cepat sementara banyak sekolah terpencil yang belum memiliki sarana dan prasarana memadai dan tenaga pengajar yang berkualitas, profesional sesuai tuntutan KTSP.
Namun harus disadari, pendidikan adalah suatu usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana yang telah dikatakan oleh Nurcholis Majid, " penerapan kurikulum sebagai acuan dalam pelaksanaan pendidikan yang tidak sesuai dengan rancangan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, maka pelaksanaan pendidikan perlu pembenahan dan perbaikan menuju indonesia yang cerdas sesuai dengan wacana pemerintah, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sumber : Dra.Fathul Jannah,M.Si ( STAIN Smarinda )

13 komentar:

  1. Iya nih.. Siswanya kan juga kasihan. Kesannya kayak buat uji coba aja :'(

    BalasHapus
  2. hmmm.. perubahan kurikulum engga dibarengi sama peningkatan kualitas di setiap daerah.. akhirnya tu kurikulum jadi kurang efective buat di praktekin di daerah terpencil..

    T.T

    indonesia masih mencari jati diri pendidikannya... semuaaaanyaaa di coba,,, tapi hasilnya masih nihil, kecuali buat sekolah sekolah yang punya finansial yang memadai..

    mkashy mba infonyaaa.. heheheee.... elok manggilnya mba aja,, ^_^

    BalasHapus
  3. yang penting siswa harus tetap rajin belajar,... tapi mutu guru pangajar juga harus ikut di tingkatkan...!!

    BalasHapus
  4. yang penting di perhatikan gurunya dan juga siswanya..oya sob...apabila sobat berkenan saya ingin mengajak sobat untuk sharing tentang SEO di blog saya,

    BalasHapus
  5. salam blogger
    saya baru membangun sebuah blog dan masih butuh dukungan juga persahabatan dengan tidak mengurangi rasa hormat berkenankah sobat mengunjungi blog saya

    BalasHapus
  6. kurikulum selalu dijadikan masalah

    mungkin yg perlu diperhatikan adalah mutu dari gurunya

    karena yg tau kondisi langsung dilapangan adalah guru, yg harus mengerti apa yg lbh dibutuhkan oleh muridnya ^^

    thx for share
    aq follow ya..

    BalasHapus
  7. perubahan dunia pendidikan memang banyak dan cepat sekali.. hadooh

    BalasHapus
  8. hadir untuk menyapa...senantiasa memberikan wawasan dan wacana yg luar biasa

    BalasHapus
  9. Itulah.. Perubahan adalah sebuah keniscayaan, jadi semuanya memang harus berubah. Akan lebih baik lagi, kalau perubahan untuk menuju lebih baik..

    BalasHapus
  10. salam,.

    kat malaysia pon sama juga,.
    selalu berubah2,.
    sampai student pun pening2,,.

    BalasHapus
  11. keliatan g konsistennya kan sob.

    BalasHapus
  12. kasihan murid2nya..

    seperti kejadian dulu.. ibu saya ketika masih SMA pernah ngrasain 1 tahun pendidikan jadi 1 1/2 tahun.. soalnya perubahan sistem waktu itu.. saya lupa tahun berapa. tapi begitu cerita ibu saya.

    eh bentar.. ni yg punya mbak ataw mas ya...dari dulu saya manggilnya mas.. tapi tu ko' ada yg manggil mbak ya??? mohon pencerahannya

    BalasHapus
  13. ada istilah yang umum duketahui masyarakat " ganti menteri ganti kurikulum" ,"ganti ganti kebijakan"

    sehingga yang terjadi dilapangan adalah program yang satu belum kelar sudah ada progam lain lagi.

    ibaratnya masak kare ayam belum matang, si bapak sudah minto soto ayam, yang ini juga belum kelar sudah minta rawon gajah he he he....

    BalasHapus

(Terima kasih sudah mau berkunjung ke Blog Arya-Devi sudut kelas media belajar siswa)
Komentar Anda sebagai masukan berharga dan juga sebagai jalinan interaksi antar pengguna internet yang sehat. Dan jika berkenan mohon dukungannya dengan meng-klik tombol G+.

Jika berkenan dengan artikel di Blog ini,Mohon dukungan dengan klik G+ di Aryadevi Sudut Kelas