Cari Artikel di blog Media Belajar Siswa

Loading
Untuk mencari artikel cukup ketikan kata kunci dan klik tombol CARI dengan mouse -Jangan tekan ENTER.

Keliru dalam mendidik ?

Kegiatan " pendidikan " yang keliru jika norma-norma yang menjadi tujuan pendidikan mengandung unsur
" mengingkari kemanusiaan dan bahkan memprogandakan serta mendorong pada perbuatan merusak, teror, menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan".

Seperti propaganda sikap diskriminasi rasial, mengobarkan semangat permusuhan terhadap golongan, bangsa atau ras lain dan sebagainya.
Akibat hasil pendidikan tersebut akan melahirkan orang-orang yang cacat moral atau amoral, yang mempunyai watak ingin merusak kehidupan manusia atau berbuat kemungkaran.
Dan tingkat kerusakannya bisa dilihat atau dirasakan oleh hasil perbuatan orang-orang  amoral tersebut, kalau teroris sudah menjadi fakta dan dampaknya terjadi langsung
walau dibaliknya ada bahaya yang termasuk laten, termasuk koruptor...lebih lagi, langsung atau tidak , sangat jelas merugikan hak hidup orang banyak.
Tidak bicara bagaimana seorang teroris dididik, karena mereka sudah ada kelas tersendiri.
tapi seorang koruptor, apakah ada pendidikannya?
bagaimana menjadi koruptor yang elegan?
bagaimana menjadi seorang koruptor yang berjiwa pemimpin?
bagaimana menjadi koruptor yang berwajah manis, santun, berbudi dan sangat menjunjung kepatutan ?
bisa dijawab hanya oleh seorang politikus berpendidikan tinggi dan berwajah bagus.

19 komentar:

  1. waduh..
    pelajaran yg keliru.. >.<

    BalasHapus
  2. kalau koruptor tidak ada kelasnya sobat. saya rasa kurangnya "benteng moral" yang diajarkan dalam dunia pendidikanlah penyebabnya. Selain itu juga "godaan" dari dunia luar setelah terjun dalam masyarakat.
    Tidak adanya contoh-contah moral yang baik dari lingkungan, ditambah pula kurangnya pendidikan moral di dunia pendidikan yg bisa digunakan untuk membentengi diri, ya jadi-lah "ramuan ajaib" yang membentuk seorang koruptor.
    salam kenal

    BalasHapus
  3. salam sahabat
    wah kok kalau sampai terjadi keliru kan kayaknya ini menandakan bahwa antara studi tertulis dan yang tersirat ga seimbang yo....weleh masuk ga maaf kalau ga nyambung tapi ada bener juga menurut saya he...he..thnxs n good luck

    BalasHapus
  4. "tapi seorang koruptor, apakah ada pendidikannya?"
    kalo menurut saya (yang masih bocah ini) gak ada :o

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang begitu, tidak ada kelas khusus untuk menjadi koruptor. Dalam kalimat itu ada makna kontradiksi, ironi, dilematis.
      tidak melihat nilai materi yang dikorupsi, tapi rata-rata mereka adalah orang-orang yg berpendidikan......tinggi pula.

      Hapus
  5. tidak ada istilah "keliru dalam mendidik", sebab tidak ada orang yang mendidik anaknya/murid untuk berbuat"kerusakan".
    bahkan dalam dunia kriminal pun juga dididik untuk tidak mengkhianati kelompoknya

    bila ada orang yang berpendidikan tinggi bahkan menyandang gelar keagamaan yang berbuat kerusakan itu adalah disebabkan sifat "TAMAK"nya.

    BalasHapus
  6. mau bagaimanapun. pendidikan moral harus dikedepankan. karena itu yg akan sangat berpengaruh pada perilaku anak didik dimasa depan

    BalasHapus
  7. Emang gemes banget kalo lg ngebahas koruptor ...

    ^_^

    BalasHapus
  8. "bagaimana menjadi koruptor yang elegan?" hahaha, lucu juga nih :p

    xx,
    jess

    BalasHapus
  9. bener juga ya, jadi bingung tu koruptor belajar dari mana??
    mungkin belajar dari VOC, yang sebagian otodidak. hehehe

    NB: (bisa dijawab hanya oleh seorang politikus berpendidikan tinggi dan berwajah bagus.) saya sebenarnya gak tau, cuma nerka2 aja,. hihihi

    BalasHapus
  10. pendidikan yg diberikan adalah sebuah teori yg harus diserap dengan baik. Sekarang tinggal bagaimana cara kita menerapkan teori itu..

    BalasHapus
  11. klo itu tergantung pribadi masing2, pendidikan dan cara mendidik udah benar, tapi pribadi orang yg menerapkannya kan berbeda2, godaan2 yg ada juga banyak, kebutuhan ekonomi yg mendesak, akhirnya timbullah keinginan untuk korupsi..

    BalasHapus
  12. korupsi itu emang bakat, gag perlu berpendidikan.hehe

    BalasHapus
  13. semoga yang korup baca ini.....

    BalasHapus
  14. Semoga para koruptor bs insyaf setelah baca artikel ini,dan cepat bs diberantas...:D

    BalasHapus
  15. Kalo koruptor bukan pendidikanya, tapi lebih pada lingkunganya, meski pendidikan baik bila lingkungan memungkinkan, maka dia akan berbuat bener to hehehe

    BalasHapus
  16. yang punya berpendidikan tinggi dan berwajah bagus pasti jadi politisi.. hiks..hikss... kadang politisi yang engga bertanggung jawab..

    BalasHapus
  17. info yang bermanfaat
    salam kenal sob
    moga sukses

    BalasHapus

(Terima kasih sudah mau berkunjung ke Blog Arya-Devi sudut kelas media belajar siswa)
Komentar Anda sebagai masukan berharga dan juga sebagai jalinan interaksi antar pengguna internet yang sehat. Dan jika berkenan mohon dukungannya dengan meng-klik tombol G+.

Jika berkenan dengan artikel di Blog ini,Mohon dukungan dengan klik G+ di Aryadevi Sudut Kelas