Cari Artikel di blog Media Belajar Siswa

Loading
Untuk mencari artikel cukup ketikan kata kunci dan klik tombol CARI dengan mouse -Jangan tekan ENTER.

Surface, Deep dan Achieving

Pendekatan belajar tidak semata cerminan untuk siswa atau usia muda, kaum tua atau dewasa ( secara fisik ), walau banyak dari fisik,.. dewasa tetapi mentalnya lebih rendah dari anak usia pra puber...pun juga.
Sebagai makhluk yang berjenis manusia, tentu tidak bisa untuk berhenti belajar ( disadari atau seolah tidak sadar ), bahwa ini kodrat alami tentang manusia.

Dari beberapa pendekatan belajar, pada bagian awal sudah dikemukakan 2 pendekatan Jost dan Ballard. Kali ini ditinjau dari pendekatan dari hasil penelitian Biggs, dimana dia mengelompokan mengenai gaya pendekatan tersebut kedalam 3 prototipe atau bentuk dasar, yakni :
- Pendekatan Surface ( bersifat lahiriah/permukaan)
- Pendekatan Deep (mendalam)
- Pendekatan Achieving ( pencapaian prestasi tinggi)

Jhon B. Biggs adalah seorang profesor yang pernah mengetuai jurusan pendidikan universitas Hongkong selama beberapa tahun. Dia menyimpulkan bahwa bentuk dasar-bentuk dasar pendekatan belajar tadi pada umumnya digunakan para siswa berdasarkan motifnya, bukan karena sikapnya terhadap pengetahuan. Namun agaknya diduga bahwa antara motif siswa dengan sikap terhadap pengetahuan ada keterkaitan.

Seseorang yang menggunakan pendekatan surface, motif mau belajarnya karena dorongan dari luar (ekstrinsik), antara lain, takut tidak lulus, bisa membuat malu dan lain sebagainya. Oleh karena itu gaya belajarnya santai, asal tahu dan tidak mementingkan pemahaman yang mendalam.

Mengenai gaya belajar melalui pendekatan Deep,biasanya orang ini mempelajari materi pelajaran karena memang dia tertarik dan merasa memerlukannya (intrinsik). Karena itu belajarnya serius dan berusaha memahami materi. Lulus dengan nilai baik adalah penting, tetapi yang lebih penting adalah memiliki pengetahuan yang cukup banyak dan bermanfaat bagi kehidupannya.

Sementara yang pendekatan Achieving, seseorang atau siswa yang menggunakan pendekatan ini ada umumnya dilandasi oleh motif ekstrinsik yang berdiri khusus ( ego- enhancement ) yaitu ambisi pribadi yang besar dalam meningkatkan prestasi keakuan dirinya dengan cara meraih prestasi setingginya. Gaya belajar manusia ini lebih serius dari pada siswa-siswa yang memakai gaya pendekatan lainnya. Dia memiliki ketrampilan belajar dalam arti sangat cerdik dan efisien dalam mengatur waktu, ruang kerja dan penelaahan isi materi. Baginya, berkompetisi dengan teman-temannya dalam meraih nilai tertinggi adalah penting, sehingga ia sangat disiplin, rapi dan sistematis serta berencana untuk terus maju kedepan/plans ahead.

2 komentar:

  1. Wah, selalu ada info pendidikan baru di sini. TFS, ya....
    Kalo dibaca & renungkan, pola pendidikan di Indonesia memakai pendekatan surface, ya? Aku sangat berharap kelak pindah ke pendekatan deep. Semoga.

    BalasHapus
  2. gaya belajar dengan pendekatan Achieving mungkin sangat susah dilakukan, karena memang sangat susah membangkitkan gairah untuk mencapai prestasi yang tinggi

    BalasHapus

(Terima kasih sudah mau berkunjung ke Blog Arya-Devi sudut kelas media belajar siswa)
Komentar Anda sebagai masukan berharga dan juga sebagai jalinan interaksi antar pengguna internet yang sehat. Dan jika berkenan mohon dukungannya dengan meng-klik tombol G+.

Jika berkenan dengan artikel di Blog ini,Mohon dukungan dengan klik G+ di Aryadevi Sudut Kelas