Ketika aku telanjang, berjalan pun agak goyang tidak seimbang. Semua memandang tajam.
Ada rasa gamang dengan wujud dan masa. Tidak selalu pertumbuhan wadaq berjalan seiring dengan pertumbuhan cara pikir.
Perjalanan hidup, tergambar seperti jalan lurus penuh belukar. Kebanyakan juga merambah, menerobos dan wadaq terlihat kotor disana sini hingga melekat dan menjadi cara berpikir kelak.
Ketika aku telanjang, maka ke akuan ku yang terlihat menonjol, merangsang syaraf-syaraf halus somse (sombong sekali ^_^).
Masa sekarang, masa dimana semua dapat dimanipulasi. Ini kalau dikaitkan dengan kemajuan teknologi yang diseiringkan dengan nilai religius dan warna-warna orang beragama.
Kesalehan beragama tidak bisa diukur dengan tampilan apik dan kepandaian dalam bidang keilmuannya (ilmu agama). Juga tidak bisa ditetapkan jika ada seorang yang gagap dalam ilmu agama, kemudian jadi bahan gunjingan karena ketidak sesuaian profesi dengan tingkat kefasihan ilmu agama..tidak...bukan begitu.
Kefasihan dalam ilmu agama atau tidak bukan jadi ukuran terhadap kesalehannya dalam beragama.
Walau ini bukan hasil hipotesa yang diuji berulang, seperti halnya suatu karya ilmiah. Tapi ini lebih dari itu, sebab ini berlangsung dalam keseharian, sudah menjadi kenyataan dalam penerapannya..perilaku seseorang.
Terlebih parah kalau ada seseorang yang menganggap semua itu hanyalah topeng, yang bisa disesuaikan dengan kondisi-dimana dia berada.
Topeng kedermawanan, dia pakai jika berada dikondisi ingin mempengaruhi lingkungan sosialnya. Dilanjutkan dengan..
topeng kebijaksanaan, kearifan, saleh, dan sebagainya, berganti-ganti secara otomatis.
Mengapa dikatakan topeng? Karena tidak ada ketulusan, bukan bagian kepribadian yang sesungguhnya.
Gambar:http://kakekeichiro.blogspot.com
Ada rasa gamang dengan wujud dan masa. Tidak selalu pertumbuhan wadaq berjalan seiring dengan pertumbuhan cara pikir.
Perjalanan hidup, tergambar seperti jalan lurus penuh belukar. Kebanyakan juga merambah, menerobos dan wadaq terlihat kotor disana sini hingga melekat dan menjadi cara berpikir kelak.
***
Dalam setiap fase akan banyak sekali perubahan dan peristiwa yang terjadi. Namun, dasar dari semua fase tersebut adalah fase anak kecil karena pada fase tersebut terjadi pembentukan karakter. Di mana karakter tersebut akan digunakan dalam setiap fase berikutnya. Mengapa disebut sebagai dasar dari semua fase..? Karena sifat dasar dari anak kecil adalah polos dan tulus. Jadi apa saja dapat diberikan kepada mereka, dan diterima dengan baik oleh mereka.Ketika aku telanjang, maka ke akuan ku yang terlihat menonjol, merangsang syaraf-syaraf halus somse (sombong sekali ^_^).
Masa sekarang, masa dimana semua dapat dimanipulasi. Ini kalau dikaitkan dengan kemajuan teknologi yang diseiringkan dengan nilai religius dan warna-warna orang beragama.
Kesalehan beragama tidak bisa diukur dengan tampilan apik dan kepandaian dalam bidang keilmuannya (ilmu agama). Juga tidak bisa ditetapkan jika ada seorang yang gagap dalam ilmu agama, kemudian jadi bahan gunjingan karena ketidak sesuaian profesi dengan tingkat kefasihan ilmu agama..tidak...bukan begitu.
Kefasihan dalam ilmu agama atau tidak bukan jadi ukuran terhadap kesalehannya dalam beragama.
Walau ini bukan hasil hipotesa yang diuji berulang, seperti halnya suatu karya ilmiah. Tapi ini lebih dari itu, sebab ini berlangsung dalam keseharian, sudah menjadi kenyataan dalam penerapannya..perilaku seseorang.
Terlebih parah kalau ada seseorang yang menganggap semua itu hanyalah topeng, yang bisa disesuaikan dengan kondisi-dimana dia berada.
Topeng kedermawanan, dia pakai jika berada dikondisi ingin mempengaruhi lingkungan sosialnya. Dilanjutkan dengan..
topeng kebijaksanaan, kearifan, saleh, dan sebagainya, berganti-ganti secara otomatis.
Mengapa dikatakan topeng? Karena tidak ada ketulusan, bukan bagian kepribadian yang sesungguhnya.
***
Ketika aku telanjang, berarti sama dengan melunturkan semua atribut penyakit hati. Kepolosan dan keluguan bukan suatu kebodohan, hanya berusaha memaknai nilai luhur dan fitrahnya manusia, pada suatu janji, amanah oleh sang Khalik kepada hasil kreasiNya.Gambar:http://kakekeichiro.blogspot.com
Kalau semua ornag enggak pakai topeng entar kelihatan aslinya.. Ada baiknya juga kepura-puraan atau basa-basi..
BalasHapusiyo..untuak masalah ringan. Tapi sering bablas juga.
Hapusasalamualaikum
BalasHapusterbuka segala keakuanku,somse/sombong sekali
memang harus menyadari diri
lama ga sua bu, skarang sdah di tanh air....
Hapussmoga qt mnjd org yg jujur dgn klemahan diri qt.. n mw mmprbaiki diri qt utk mnjd lbh baik lg..
BalasHapusamen, setuju, sepakat dan terimakaseh mas Imam...atas kunjungan dan responnya atas tulisan diatas....
HapusDalem banget tulisannya, I Like this dech pokoknx....__
BalasHapusPantesan harga topeng naik terus yaa...tp ax setuju, dan itu terjadi di mana-mana.
Follow me, OKEY...
i like you mom....ya akan sy follow ^_^
Hapustopeng juga perlu lo...awal menawarkan diri.
BalasHapusiya, dan yang paling ampuh adalah memakai topeng keluguan... ^_^
Hapussaya baru paham setelah baca berulang kali..maklum rada lemot
BalasHapusterimakasih mas atas responnya...dan sudah mau repot datang ke sini...salam hangat dari borneo
Hapus