Pendidikan yang timpang

Hatiku terangkaikan
Oleh kata-kata kasih ibuku
Menyentuh lorong-lorong kalbuku
Menyelinap lubang-lubang sempit jiwaku

Hatiku terangkaikan
Oleh doa tulus ibuku
Meluruskan hatiku
Menyejukan sukmaku

hatiku, jiwaku, kalbuku
disepuh oleh kebaikan ibuku
Memberikan tauladan kemanusiaan
Oleh ibuku ku belajar ketuhanan
Oleh ibuku ku belajar keadilan

Kutipan sajak Makna Bhara L.A " Oleh Ibuku "
Pendidikan yang timpang, ketimpangan mutu pendidikan tidak saja terjadi antara di Pulau Jawa dan diluar Jawa, tetapi juga antara di desa dan di kota.
Juga, bila dibandingkan antara wilayah Indonesia barat dan Indonesia timur.
Faktor yang menentukan perbedaan mutu pendidikan antara Jawa dan luar Jawa serta kota dan desa, adalah kesempatan untuk memperoleh bimbingan belajar diluar jam pelajaran yang lebih banyak dimiliki oleh siswa di Jawa dibanding luar Jawa atau siswa perkotaan dibanding pedesaan.
Kesempatan memperoleh waktu belajar diluar jam pelajaran ini menjadi penting, berpengaruh secara signifikan terhadap pencapaian siswa dibidang materi pelajaran yang terkait.

Apalagi dampak globalisasi pada sistem pendidikan nasional. Sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan yang kompleks dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing pada era global.

Secara pendidikan formal memang begitu, tetapi jika bicara tentang ibu yang mengasuh dan mendidik anaknya dengan tulus tentu tidak ada yang timpang...atau apakah ada seorang ibu yang "memakan" anaknya ?
Atau lagi " adakah orang tua yang tega menelantarkan anak-anaknya ?"...

Ternyata ada.,..very complicated