Manusia Tuhan, dimaksudkan ada nilai ketuhanan dalam diri manusia.
Manusia sebagai pribadi yang mandiri dan memiliki akal budi dan diharapkan menyadari tujuan serta alasan perbuatannya. Sebagai pribadi, ia mandiri dalam menegakan kehendak dan menentukan sendiri setiap perbuatan.
Berbagai krisis yang terjadi pada bangsa Indonesia erat dengan faktor manusia atau pelaku perilaku. Dengan demikian manusia sebagai individu, sebagai pribadi, sangat penting untuk dicermati, disiapkan dan dibina agar lebih mampu melaksanakan amanah hidup.
Manusia perlu mengembangkan diri agar dapat tampil sebagai totalitas yang mantap dan harmonis. Ia juga diharapkan memiliki kepribadian yang utuh dan kuat. Seorang pribadi harus menganut nilai-nilai yang diambil dari keyakinan dan pandangan hidup.
Dalam proses penyiapan pembinaan oleh manusia dewasa kepada manusia muda diperlukan standar. Untuk membina tidak perlu menunggu menjadi pohon besar kuat berakar kokoh dahulu.
Pada pandangan global, besar kecil masalah akan terlihat sama saja.
Bertindak sesuai kemampuan, seandainya diri ini pendosa sekalipun, tetap ada optimis bahwa anak-anak ini jangan seperti si induk yang pendosa....
Ada nilai pengharapan untuk baik, maka itu juga sangat berharga.
Karena pada ujung nafas, kepada siapa kita berserah dan menyembahkan diri ?
Siapakah yang Maha Bijaksana dan menentukan nilai dan tidak bernilai ?
Semua yang beragama tentu sudah tahu jawabannya.
Manusia sebagai pribadi yang mandiri dan memiliki akal budi dan diharapkan menyadari tujuan serta alasan perbuatannya. Sebagai pribadi, ia mandiri dalam menegakan kehendak dan menentukan sendiri setiap perbuatan.
Berbagai krisis yang terjadi pada bangsa Indonesia erat dengan faktor manusia atau pelaku perilaku. Dengan demikian manusia sebagai individu, sebagai pribadi, sangat penting untuk dicermati, disiapkan dan dibina agar lebih mampu melaksanakan amanah hidup.
Manusia perlu mengembangkan diri agar dapat tampil sebagai totalitas yang mantap dan harmonis. Ia juga diharapkan memiliki kepribadian yang utuh dan kuat. Seorang pribadi harus menganut nilai-nilai yang diambil dari keyakinan dan pandangan hidup.
Dalam proses penyiapan pembinaan oleh manusia dewasa kepada manusia muda diperlukan standar. Untuk membina tidak perlu menunggu menjadi pohon besar kuat berakar kokoh dahulu.
Pada pandangan global, besar kecil masalah akan terlihat sama saja.
Bertindak sesuai kemampuan, seandainya diri ini pendosa sekalipun, tetap ada optimis bahwa anak-anak ini jangan seperti si induk yang pendosa....
Ada nilai pengharapan untuk baik, maka itu juga sangat berharga.
Karena pada ujung nafas, kepada siapa kita berserah dan menyembahkan diri ?
Siapakah yang Maha Bijaksana dan menentukan nilai dan tidak bernilai ?
Semua yang beragama tentu sudah tahu jawabannya.
jadi dari sedinimungkin dipupuk ya jangan meunggu hingga dewasa.
BalasHapustes smileynya ya :rainbow
Manusia Tuhan mgkn sudah jd manusia langka yach,
BalasHapusTermasuk saya yg blm bs menempatkan dr sbgai manusia Tuhan.
Tp tetep berusaha dan pasti bs :)Manusia Tuhan mgkn sudah jd manusia langka yach,
Termasuk saya yg blm bs menempatkan dr sbgai manusia Tuhan.
Tp tetep berusaha dan pasti bs :)
mematahkan teori hukum karma
BalasHapusNilai nilai Tuhan adalah anjuran dan perintah dalam bentuk sebuah akidah dan pemahaman(kepercayaan) resmi tentang arti sebagai makluk.
banyak pemahaman/kepercayaan ilegal yg hadir ketika manusia mengaku memiliki Tuhan tapi sangat jauh dengan apa yang diperintahkanNya.
bahwa nilai ketuhanan bukan dogma dogma pluralisme ada aturan pada setiap agama sehingga timbullah pluralitas ...
Hanya sebuah nilai bukan wujud ...
postingan yang keren dan menggugah ..salam kenal
Tingakahlaku perbuatan seseorang bisa mencerminkan kedewasaan.
BalasHapusBertambah usia seseorang bertambah dewasa pula pemikirannya, tetapi dewasa dalam berfikir tidak harus menunggu tua dulu.
Penanamannya pada anak harus sejak dini. akan tetapi tidak menutup kemungkinan orang yang telah besar pun tidak bisa ditanami nilai2 ketuhanan dalam dirinya, orang lain tidak bisa menanamnya akan tetapi hanya diri sendiri atas dasar kesadaran.
BalasHapusmanusia yang bijak adalah yang mau merenung, "sopo sejating ingsun", dengan begitu dia akan bertindak arif dalam tindak tanduknya. Dan dia akan dengan sukarela menghamba kepada Tuhannya, tanpa membantah menjalankan segala syariatNya.
BalasHapus