Kawasan psikomotorik termasuk ke dalam taksonomi tujuan pembelajaran menurut Bloom. Taksonomi pembelajaran terhadap ranah psikomotorik secara garis besar dibedakan kedalam 4 tahap, yaitu:
1. Meniru (P1-Imitation)
Merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan contoh yang diamatinya walaupun belum mengerti makna atau hakikat dari keterampilan itu. Contoh kata kerja operasional yang biasa digunakan untuk mengukur aspek ini adalah mengkonstruksi, menggabungkan, mengatur, mnyesuaikan, dan sebagainya.
2. Memanipulasi (P2-Manipulation)
Merupakan kemampuan dalam melakukan suatu tindakan seperti yang diajarkan, dalam arti mampu memilih yang diperlukan. Kata kerja yang sering digunakan dalam mengukur aspek ini adalah menempatkan, membuat, memanipulasi, merancang, dan sebagainya.
3. Ketelitian (P3-Precision)
Melakukan tugas atau kegiatan dengan keahlian dan berkualitas tinggi tanpa bantuan atau instruksi, dapat menunjukkan aktivitas untuk pelajar lain
4. Artikulasi (P4-Articulation)
Merupakan suatu tahap dimana seseorang dapat melakukan suatu keterampilan yang lebih komplek terutama yang berhubungan dengan gerakan interpretatif. Contoh kata kerja operasional yang biasa digunakan untuk mengukur aspek ini adalah menggunakan, mensketsa, menimbang, menjeniskan, dan sebagainya.
5. Pengalamiahan (P5-Naturalisation)
Merupakan suatu penampilan tindakan dimana hal-hal yang diajarkan (sebagai contoh) telah menjadi suatu kebiasaan dan gerakan-gerakan yang ditampilkan lebih meyakinkan. Contoh kata kerja operasional yang biasa digunakan untuk mengukur aspek ini diantaranya adalah memutar, memindahkan, menarik, mendorong, dan sebagainya.
Sumber belajar dan pendidikan:H. Mutadi, S.Pd., M.Ed. Widyaiswara BDK Semarang
1. Meniru (P1-Imitation)
Merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan contoh yang diamatinya walaupun belum mengerti makna atau hakikat dari keterampilan itu. Contoh kata kerja operasional yang biasa digunakan untuk mengukur aspek ini adalah mengkonstruksi, menggabungkan, mengatur, mnyesuaikan, dan sebagainya.
2. Memanipulasi (P2-Manipulation)
Merupakan kemampuan dalam melakukan suatu tindakan seperti yang diajarkan, dalam arti mampu memilih yang diperlukan. Kata kerja yang sering digunakan dalam mengukur aspek ini adalah menempatkan, membuat, memanipulasi, merancang, dan sebagainya.
3. Ketelitian (P3-Precision)
Melakukan tugas atau kegiatan dengan keahlian dan berkualitas tinggi tanpa bantuan atau instruksi, dapat menunjukkan aktivitas untuk pelajar lain
4. Artikulasi (P4-Articulation)
Merupakan suatu tahap dimana seseorang dapat melakukan suatu keterampilan yang lebih komplek terutama yang berhubungan dengan gerakan interpretatif. Contoh kata kerja operasional yang biasa digunakan untuk mengukur aspek ini adalah menggunakan, mensketsa, menimbang, menjeniskan, dan sebagainya.
5. Pengalamiahan (P5-Naturalisation)
Merupakan suatu penampilan tindakan dimana hal-hal yang diajarkan (sebagai contoh) telah menjadi suatu kebiasaan dan gerakan-gerakan yang ditampilkan lebih meyakinkan. Contoh kata kerja operasional yang biasa digunakan untuk mengukur aspek ini diantaranya adalah memutar, memindahkan, menarik, mendorong, dan sebagainya.
Sumber belajar dan pendidikan:H. Mutadi, S.Pd., M.Ed. Widyaiswara BDK Semarang
balita kebanyakan meniru ya :)
BalasHapus