Untuk menjiwai dan menyenangi pekerjaan, kita perlu mengenalnya lebih jauh dengan menjalani ..entah suka atau duka,
melalui pemahaman lebih jauh tentang kerja.
Bergaul dengan sesama makhluk pun demikian, memahami, saling pengertian, mengisi, berbagi.
Hikmah dari itu semua, dikembalikan kepada sang Pencipta, Khalik, bagaimana kita mengenal Tuhan, seberapa dekat denganNya,
seberapa besar Dia...kita tempatkan di dada.
Mengakui dan meyakini akan ke-Esa-an Tuhan, Allah. Sehingga tidak menjadi orang yang pandir, mengaku-aku akan keberhasilan
kerja/usaha/kecerdasan, kekayaan diyakini atas usaha keras sendiri, tanpa mengindahkan orang lain, kewajiban menyantuni dan menafkahkan sebagian harta
kepada yang lain terabaikan.
Sedangkan jiwa inipun hanya pinjaman, yang sewaktu-waktu akan diambil.
melalui pemahaman lebih jauh tentang kerja.
Bergaul dengan sesama makhluk pun demikian, memahami, saling pengertian, mengisi, berbagi.
Hikmah dari itu semua, dikembalikan kepada sang Pencipta, Khalik, bagaimana kita mengenal Tuhan, seberapa dekat denganNya,
seberapa besar Dia...kita tempatkan di dada.
Mengakui dan meyakini akan ke-Esa-an Tuhan, Allah. Sehingga tidak menjadi orang yang pandir, mengaku-aku akan keberhasilan
kerja/usaha/kecerdasan, kekayaan diyakini atas usaha keras sendiri, tanpa mengindahkan orang lain, kewajiban menyantuni dan menafkahkan sebagian harta
kepada yang lain terabaikan.
Sedangkan jiwa inipun hanya pinjaman, yang sewaktu-waktu akan diambil.
subhanallah ... begitu menyentuh ...
BalasHapussemoga lebih banyak yang menyadari apa tujuan hidup ini ... ^_^
salam, pak guru ...
renungan di hari jumat ini :)
BalasHapussalam sobat
BalasHapusbenar ada hikmahnya,segalanya kita kembalikan pada Allah swt.
BENER DAN SETUJU BANGET.....
BalasHapusini renungan buat kita semua yang labih sering khilaf dalam ucapan dan tindakan....
karna ga ada keberhasilan tanpa campurtangan SANG KHALIK
kita ini memang bukan apa-apa dan bukan siapa siapa, dan tak punya apa-apa, semua adalah milik Tuhan
BalasHapussehingga tidak ada yang pantas kita banggakan dan kita sombongkan
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapustak ada yang abadi...
BalasHapus*jadi inget lagunya peter pan*
*dijitak*
yap.. jiwa ini engga abadi.. karena engga ada badai yang engga berlalu.. dan engga ada pesta yang engga pernah usai...
BalasHapussetuju...
BalasHapustidak ada yg abadi.
merinding saya baca satu kalimat terkhir...
BalasHapuskaya harta tanpa kaya hati = 0 besar
BalasHapuskaya hati tanpa kaya harta = disebut kaya.
kaya harta dan kaya hati = adalah orang terkaya.
huff ngena banget....
BalasHapuskita memang bukan apa-apanya..
BalasHapusnice post!
X.O.X.O.
The Queen of Queer
What a great inspriring post!!
BalasHapusthanks for share :)
tanpa kuasa tuhan makhluk ga bisa apa-apa
BalasHapusBicaramu sungguh menginsafkan aku
BalasHapusMakasih pencerahannya Mas Arya karena dengat bersujud kita lbh bs mensyukuri apa yg telah diberikan Allah.SWT kepada kita,amin.
BalasHapusjiwa ini cuma pinjaman.......... :(
BalasHapusbenr banget pak arya....