Cari Artikel di blog Media Belajar Siswa

Loading
Untuk mencari artikel cukup ketikan kata kunci dan klik tombol CARI dengan mouse -Jangan tekan ENTER.

Wisata Kuli di pantai

Bukan apa, kali ini niat refreshing ke pantai tidak berjalan - berwisata kuliner...ceritanya, berganti jadi berwisata kuli - repot bersih-bersih.
Bekal makanan yang dibawa, tumpah semua. Berboncengan dengan kakaknya, duduk dibelakang, Ami memegang rantang dan termos.
Tidak terpikir, kalau jalan masuk ke pantai Lamaru ini berlumpur,"Tadi pagi..padahal kan nda hujan," Arman berujar sambil menuntun sepeda motornya ke pinggir.
Ami mengikuti sambil membenahi bekalnya yang tumpah dan membersihkan kotoran yang menempel di pantat rantang.
"Kemarin hujannya," Ami menimpali. Kemarin memang hujan seharian, walau cuma gerimis, cukup membuat tanah atau jalan masuk jadi berair.

Tadi, saat masuk sekitar 10 meter jalan, karena lubang ditengah tertutup air, Arman menyangka itu bukan lubang....main selonong saja, byuur!...lubang hampir setengah meter menganjal ban depan sepeda motornya. Alhasil keduanya terjungkal, mengesot sana sini.

Kesal?..Sudah pasti, tapi semua itu jadi bahan lelucon berdua, kakak beradik, Arman yang 15 tahun tertawa melihat tampang adiknya, belepotan lumpur di pipi.
Tidak merasa, kalau dia lebih parah dengan kening, dagu dan rambutnya juga berlumpur...
Akhirnya, berdua saling tunjuk, tertawa-tawa - pulang.
pantai Lamaru
***
Ya?..iya cerita diatas bukan apa.. ^_^  ya memang bukan apa-apa, hanya iseng. menyalurkan ion-ion plus minus diotak kedalam tulisan fiksi (bukan piksi). Terjangkit virus "mau rajin posting"...
Menyusun kata demi kata, seperti memasang puzzle...dan jadi juga walau cukup pendek.

Walau ini cuma fiksi, tetapi untuk pantai Lamaru-nya...nah ini fakta.
Fakta kalau lagi musim hujan, jalan masuk kepantai tersebut cukup parah, berlumpur!.
Potensi wisata di Balikpapan yang terpendam, tapi belum dikelola dengan baik.
Pantai ini terbentang cukup panjang sekitar dua kilometer dari arah Batakan ke arah Tertitip. Pada saat air surut, bentangan pasir pun semakin luas ke arah laut. Dengan konturnya yang sangat landai dan lautnya yang dangkal dengan dasar berpasir sekitar beberapa puluh meter dari batas pantai, tempat ini pada saat surut bisa menjadi lapangan untuk main bola, volley pantai, atau tempat anak bermain pasir.

Cumah Fiksih...yeah.. o__O

8 komentar:

  1. tak kira lek cerita beneranloh ... ternyata fiksi .. hehehe tapi kalo ada ya menarik juga sih :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. aryadevi media belajar siswa24 Februari 2013 pukul 14.53

      mau belajar menulis cerpen mas.....jadi mulai berimajinasi dengan mengangkat masalah disekitar.

      Hapus
  2. Kalau dirangkum wisata kuli dipantai ini udah bisa jadi sebuah cerita pribadi Mas,seperti Mas bilang ingin menulis cerpen.Bagus kok tulisannya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ^_^ iya cuma ini masih terlalu pendek, cocok kalau dikatakan cerita mini blog-CerminBlog

      Hapus
  3. Meski fiksi tapi ada beberapa hal yang nyata dalam ceritanya yak :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. aryadevi media belajar siswa25 Februari 2013 pukul 12.46

      iya makasih mba...nanti dicoba lebih panjang dan berbobot lagi...

      Hapus
  4. saya pikir ini nyata tadi pak :) mungkin yg nyata kisah potensi wisata yang belum dikelola dengan baik ya

    BalasHapus
  5. menariik ceritanya salam kenal yaaa :D

    BalasHapus

(Terima kasih sudah mau berkunjung ke Blog Arya-Devi sudut kelas media belajar siswa)
Komentar Anda sebagai masukan berharga dan juga sebagai jalinan interaksi antar pengguna internet yang sehat. Dan jika berkenan mohon dukungannya dengan meng-klik tombol G+.

Jika berkenan dengan artikel di Blog ini,Mohon dukungan dengan klik G+ di Aryadevi Sudut Kelas