"Kalau saja perut tak lapar, ingin tak bergeming dan beranjak dari teras "
...makan dulu, kebulan kemudian^__^........................
(diteras) Kembali duduk berjuntai kaki....
Bulan bugil bulat terlihat bening, mulus dari tanah bumi ini.
Diatas punggung rumah,lemah gemulai tangan-tangan daun jambu...sekilas menakutkan seperti tangan hantu gentayangan. Bergoyang sorak sorai, di gemerlapkan oleh pantulan bulan.
Sejenak melupakan rutinitas, mencoba lepaskan. Kata orang "Cobalah akrabi tekanan-tekanan hidupmu, maka kamu akan hidup tenang dan bahagia,"...
Sekarang bagaimana caranya, untuk mengakrabi stress ?...
Tekanan, seperti rasa malas melakukan sesuatu, tetapi harus dilakukan, karena itu memang suatu keharusan.
Dari keberhasilan mengatasi tekanan-tekanan (stress), maka tidak perlu lagi kamu melepas penat, gundah. Karena dalam dirimu, stress/tekanan itu sudah menjelma menjadi motivasi yang memajukan kamu (itu kata orang lagi).
Karena tidak semua dorongan yang berjenis motivasi itu bisa tumbuh dengan sendirinya dari dalam diri kamu, banyak juga yang berasal dari luar.. diluar kehendak, memaksa masuk dan kamu merasa terpaksa.
Dan kenalilah ini, rasa terpaksa itu....
Seandainya dalam kehidupan ini semua berjalan mudah tanpa ada tekanan atau masalah,apakah bisa berkembang menuju yang lebih baik ?
Seekor kerbau yang digunakan dalam membajak sawah, terkadang bersemangat dalam membantu tuannya, tetapi kadang juga malas sehingga sang tuan selalu tak lepas dari pecutnya untuk mengingatkan (memaksa) kerbau itu untuk bekerja.
Tidak sepadan memang jika manusia diibaratkan dengan kerbau, tetapi maknanya yang dapat diambil.
Tekanan-tekanan dari luar yag bersifat mendidik, patut dilakukan untuk manusia-manusia muda ataupun tua yang belum merasuk benar kesadarannya.
Yang terutama apabila seseorang sudah dapat membuat tekanan untuk dirinya sendiri, mempunyai kemauan untuk berkembang. Menciptakan tekanan yang nikmat, bahwa menyadari dengan tujuan (motivasi/tekanan) seperti inilah dia dapat mencapai cita-cita.
Bulan memang bugil bulat, cukup membantu untuk melepas penat...walau kemulusannya tidak sejati.
Sumber Gambar: http://tomita.web.id/
(terinspirasi dari Bulan Bugil Bulat;Yanusa Nugroho;pengantar SapardiDjokoDamono)
Wah indah sekali, tapi sayangnya aq ndak pernah bisa liat BUlan dalam bentuk apapun. Rumah ndak strategis jadi ndak bisa meliat indahnya malam di luar sana. Hehehe......
BalasHapusTulisannya wajib di renungkan, Tanpa ada motivasi bagai menempa besi tanpa bara api
sekarang sudah tidak memperhatikan bulan sedang purnama lagi , karena sudah tidak menarik lagi, soalnya pakde tinggal di hutan gedung he he he.., yang menarik adalah air rob (air pasang) yang membanjiri perkampungan pakde
BalasHapus@Tarry KittyHolic: salam......
BalasHapus@pakde sulas:salam... Terimakasih...^__^
Di kota besar yg padat dengan gedung tinggi memang resiko, tidak bisa mendapat sinar matahari langsung, bulan, bintang....berbeda dengan pedesaan....kalau malam..wah langit malam layaknya penuh dengan pasar bintang....rame...
saatnya srigala keluar ya hehehe ada bulan purnama
BalasHapusDisini juga keliatan penuhnya bulatan bulan tadi malem mas, mati lampu pun tak masalah sinarnya tetap menerangi :)
BalasHapusNanti malam gerhana bulan nih..
BalasHapusnanti malam ada gerhana bulan
BalasHapusjam 1 dini hari katanya...
gerhana bulan total terlama, diperkirakan akan mencapai 100 menit
Salam Takzim
BalasHapusBulan penuh rahasia, selalu indah jika ditulis tak pernah habis ntuk sang puitis
Salam Takzim Batavusqu
Bulan purnama memang indah.
BalasHapusAlhamdulillah, Arya sempat ya menyaksikan gerhana bulan td malam hingga pagi hari.
BalasHapusSalah satu kebesaran NYA yang bisa langsung disaksikan.
salam