"Dikau"

"DiKau"
Dia terperangkap dalam pusaran cinta. Tak tau apakah semu atau palsu.
Cintanya bak lentera dah padam sebelum fajar.

Hatinya hanya menyimpan seonggok cerita cinta yg tak bermendali.
Kau datang memberi warna seperti pelangi yg menjanjikan sinar kelembutan.

Dia berenang dalam warnamu melepas dahaga lama yg hampir pudar. Tarian tangan, hentakan kaki, dan hembusan napasnya adalah gemulai bertahun yg lama mati suri.
Dia menari...menari dalam tangisan hatinya yang tak berdaya.
Dia berputar mereguk senang dalam kebimbangan.

Kau adalah kunang2 yang datang memberi jalan tapi Dia ragu apakah engkau harapan yang memberi tujuan ataukah engkau lautan baru biru yg datang tuk memberi senang dan menarik menenggelamkan.

Dia adalah hampa dan Kau adalah malam yg memberi teduh tapi belum mampu memberi keteduhan.
Dia adalah lara dan kau adalah pelita yang membawa terang tapi belum mampu menunjukkan jalan.

Dia mau Kau. Apa Kau mau Dia
Dia dan Kau mau apa? Mau apa Dia dan Kau? Apa mau Dia dan Kau ?
Dia dan Kau adalah "Dikau" yang mencari cinta menyibak kasih dalam goresan Sang Penguasa.

by. Ibu Nira Surya
Gambar:www.kompasiana.com